Hariono Tak Pandang Bulu Terjang Lawan
Bepe sadar dampak negatif yang akan dijamin. Sama seperti yang terkata dari mulutnya di lapangan tengah Stadion Khusus Gelanggang olahraga Bung Karno (pada 17 Desember 2019), pemain dari Salatiga ini sebelumnya pernah "dipandang seperti pembelot". Tetapi, pada akhirannya, tidakkah Dia masih tetap pulang ke Persija tanpa bawa sakit hati?
Pemain sepak bola dan club bukan King88bet sehidup-mati di saat sulit atau suka, di saat kelimpahan atau kekurangan, di saat sehat atau sakit seperti janji nikah. Mereka terlilit oleh kontrak bertenaga hukum yang perlu disegani kedua pihak. Karena itu: memakai romantisme-emosional sebagai normalisasi kesejahteraan yang terlewatkan ialah kejahatan; untuk pemain sepak bola sebagai karyawan, untuk olahragawan sebagai manusia.
Club sebesar Persija tidak patut menunggak upah. Atau, lebih persisnya: club Indonesia yang (akui) professional haram menunggak upah. Di sini, ada juga pekerjaan dan peranan signifikan liga berbentuk keteguhan peraturan sebagai rumah dari keluarga besar sepakbola nasional. Tidakkah itu harapan kita bersama?
Satu hari sesudah Bepe mainkan king88bet login alternatif professional paling akhir (versus Kalimantan tengah Putra pada 21 Desember 2019), gantian Hariono katakan salam perpisahan ke club yang dibela dan supporter yang menyembah.
Kondisinya berlainan dengan Bepe. Mas Har berdiri di lapangan tengah Stadion Sang Jalak Harupat bukan lantaran menggantung sepatu, tetapi karena kontraknya dengan Persib tidak diperpanjang.
Berbeda tangan, berbeda perkataan. Saat mikrofon ada di tangan Bepe, situasinya haru oleh hati sukur. Saat dulu mengambil satu demi satu perlengkapan sepakbola yang dihambur-hamburkan oleh beberapa teman sama kelasnya, Dia tentu tidak menduga dapat punyai ikatan yang hampir termasuk religius dengan The Jakmania, karena hanya sepakbola dan Persija.
Ikatan sama dipunyai Hariono Tak Pandang Bulu Terjang Lawan dan Bobotoh karena Persib. Salah satu (mantan) pemain Persib yang sanggup menyaingi ialah Atep. Perbedaannya, Atep ialah putra asli wilayah, dan Hariono-sama seperti Bepe-merupakan seorang perantau. Saksikan, begitu luar biasanya sepakbola menggedor batasan kedaerahan Nusantara.
Hariono bisa disebut lebih untung daripada Atep. Meskipun perpisahan ini masih tetap didasari desakan, Dia tetap dikasih peluang pisah dengan terhormat di depan bobotoh. Karena itu, saat mikrofon itu ada di tangan Mas Har, situasi haru oleh berhati-hati yang patah tidak bisa terelak.
